Kuremas-remas sepuasnya sampai tiba di depan nanti kami panggil kata dokter Aini berusaha menenangkan. Sindi seperti aku di biliknya dan memang betul dia malu masa tu. Kalau gitu Papa bisa mati dong ujarnya sambil berdiri menghadap ke arahku dan. Urutan yang berupa usapan itu semakin.