Bapa sedaplah, laju lagi pak tanpa sadar aku bersuara. Tanpa segan silu mulutku tak putus-putus merengek dan mengerang. Tiada lagi rasa berdosa dan penyesalan. Nikmat dan lazat saja yang kurasai waktu ini. Seluruh jiwa ragaku mulai kecundang terhadap tuntutan nafsu yang maha sedap itu. Indon tu rilek je duduk atas kerusi, menikmati kontolnya yang keras tu dilancapkan janda yang telanjang berdiri terbongkok-bongkok depannya.