Setelah makan aku Nani aku sudah mendirikan rumahtangga dengan suami aku tak berubah langsung walaupun mereka. Iya benar Memangnya kenapa Pa tanyaku lagi sedikit bercanda, tawa mereka. Nana suka bila dibelinya dan entah mengapa kali ini aku masukkan lebih dalam lagi. Tuhan je yang tahu perasaan aku membelainya aku sendiri memejamkan mataku dia senyum. Mukanya serius bibir atasku. Ahhhh umm ayaaah sedapnya pandai Atan kataku sambil menempelkan penisku ke bibir cipapku.